Desember 29, 2011

The Mummy Kos

Ibu Kos yang budiman,..eh,budiwati...
Tahukah engkau bahwa aku telah menjadi korban kebrutalanmu...
Aku lemah dan tak berdaya..
Tak kuasa bertahan atau bahkan melawan
Akhirnya...
Oh noooo...


... ... ...
Maaf, saya kembali lebay. Oh, itu sudah biasa ding.
Dan maaf juga karena saya jadi sok puitis. Mau ngakak silahkan.
Mau muntah silahkan. Mau beol silahkan. Tapi bersihin sendiri ya...

Jadi, ceritanya, saya ini orangnya gag enakan, gampang dibujuk dan dirayu.
Singkatnya, gag tahan godaan.. aw aw aw.. #apaanseh
Ya, ternyata teman-temanku sudah membaca karakter saya ini.
Dan pada suatu ketika mereka mengkritikku.
"Kamu tuh lho, mbok yao berani nolak.
Kalo misal gag mau ya udah. Jangan ngerasa gag enak."

Okok. Itu menjadi bahan pertimbangan.
Saya memang harus belajar asertif, mengungkapkan apa yang saya rasakan,
dengan sejujur-jujurnya. Kalo emang gag mau, bilang gag.

Eh, baru beberapa hari setelah itu, lha ko saya kena batunya.
Gara-gara ibu kos nih... Beliau itu tuh,..hmm punya daya persuasif tinggi.
Cocok deh kalo jadi sales produk ;)
Dan gawatnya, beliau itu tahu kelemahan saya ini.
Wissss...cocok.

Pada suatu ketika, ibu menawari saya untuk di rebonding. Tapi saya gag mau.
I really love my sexy-curly hair ;))

"Arin, kamu mau dibonding gag?"
"Hah? Gag ahh bu,."
"Ya udah..."

Untuk smentara bersyukur. Tapi bukan Ibu Kos kalo dia gag berhasil menaklukkan mangsanya. Beberapa hari ke depannya beliau gigih berusaha membujuk saya. Sampai saya jengkel dan kehabisan alibi dan tak bisa ngeles lagi. Dyaaarrrrr!!!
saking jengkelnya, saya bertindak bodoh.
Pada suatu pagi yang kelabu,..
"Arin, mau ya...dibonding..." Bujukan yang sama.
"Gag buu,.maaf." Penolakan yang sama.
"Kenapa? Kan tampil beda..." Kalimat yang sama [lagi].
"Gag mau. Kalo dkriting aku mau." Kehabisan bahan les-lesan.
"Oh yaudah. Besok aku kabarin lagi ya..." Muka girang.
Saya mrongos. :o

Besoknya beliau bener-bener nyamperin ke kamar.
"Arin, jadi di kriting kan? Besok ya??"
"Hah? Beneran ya?" Shock berat.
"Iyaaaaa..." Seringai kemenangan.
Dyaarrrrr!!! Praaaanggggg!!!

Saya pikir, gag ada acara kriting-kritingan. Asal njeplak aja gara-gara kehabisan akal.
Ternyata...senjata makan tuan. Misuh-misuh sendiri deh saya. Segala penghuni kebun binatang pun jadi korban.

Kamu tahu, kriting macam apakah itu?
Kalo kamu tahu style rambut jadul ala 70-80an, macam mbak-mbak yang maen di Warkop DKI, ya seperti itulah. Bener-bener ahh..geje...ahh...mbuh...ahh..,
Hiissshhh,..rasane rambutku pengen tak setrika...
Pokoknya..balikin...rambut gue...sekarang,..
*krik.krik*

Desember 26, 2011

Salah Langkah


Kadang dalam hidup kita salah mengambil langkah. Sesekali itu menjadi hal yang wajar. Kesalahan itu bisa membuat kita lebih bijak, dewasa, berpikir panjang untuk mengambil tindakan. Apapun itu, sekecil apapun, kita (harus) selalu bisa mengambil pelajaran dan sisi positif.

Sering aku melakukan sesuatu tanpa pikir panjang dan ulang, sehingga pada akhirnya bikin susah dan ruwet diri. Ini yang baru saja temanku bilang. Sebenarnya sudah lama saya tahu, tapi gag sadar. Hah,..
Pernah aku mengambil keputusan yang menurut saya besar. Dan saya sudah (sepertinya) salah mengambilnya. 

"Aku pengen tahu, kenapa kamu bisa kepikiran ngambil keputusan kaya gitu?" begitu tanyanya.
"Umm susah njelasinnya. Kamu pernah gag, penasaran banget dan pengen tahu tentang sesuatu?"
"Ahh gag juga. Biasa aja. Apa hubungannya?"
"Nah itu dia. Aku tuh suka penasaran dan suka dan pengen tahu lalu pengen melakukan hal itu."
"Tapi kamu keterlaluan menurutku. Kamu gag mikir panjang. Jadinya kaya gini."
"Ya itulah letak kesalahannya. Aku sekedar nurutin ego aja. Jadinya sekarang ruwet gini."
  
Lepas dari itu semua, rasa penasaran dan ingin tahu, kadang aku suka melakukan sesuatu karena sekedar ingin melakukannya. Aku ingat, Ringo, anggota The Beatles juga pernah mengatakan ini, 'Sering aku melakukan sesuatu karena sekedar ingin melakukannya, meskipun gag selalu benar. Tapi kau paham, kan? Aku ingin bersenang-senang!' (Ringo, 1981).


*Bisous.Bisous*